#Technology

Rabu, 19 Februari 2014

kaca

Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tetapi seberapa banyakkah yang kita ketahui tentang senyawa unik ini? Inilah beberapa fakta tentang kaca.

Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.

Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:
  • Padatan amorf (short range order).
  • Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
  • Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
  • Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
  • Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
  • Efektif sebagai isolator.
  • Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang Mesir telah berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad kedua belas. Dalam abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di jerman dan inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses pembuatannya-pun bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman.

Pada tahun 1914, di Belgia dikembangkan proses Fourcault untuk menarik kaca plat secara kontiniu. Selama 50 tahun berikutnya para ilmuwan dan insinyur telah berhasil menciptakan berbagai modifiklasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan.

Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO

Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 persen kaca yang diproduksi di dunia.

Kuarsa (SiO2), salah satu bentuk polimorfi silika

Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan:
  1. Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.
  2. Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble glass) banyak dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang serta memberi sifat tahan api.
  3. Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 persen dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah belah.
  4. Kaca timbal. Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada “kaca potong” (cut glass). Kaca ini juga digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.
  5. Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
  6. Kaca khusus. Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan,fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang diinginkan.
  7. Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.

Selasa, 18 Februari 2014

Arti dari kerja keras, tekun, ulet, teliti

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kerja Keras, Tekun, Ulet, Dan Teliti
Kerja keras, tekun, ulet, dan teliti merupakan empat sikap terpuji yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Keempat sifat tersebut harus dilakukan secara integral sebab antara yang satu dengan yang lainnya saling mendukung.  Kerja keras, tekun, ulet dan teliti adalah kunci dalam mencapai kesuksesan dan tujuan yang dicita-citakan manusia.
Dengan kerja keras semua pekerjaan bisa cepat selesai. Dan disertai dengan ketekunan, ulet dan teliti sebuah pekerjaan bisa terselesaikan dengan cepat, rapi dan maksimal sesuai yang diharapkan. Tanpa adanya sifat-sifat tadi dalam menjalani sebuah pekerjaan maka manusia akan cepat merasa putus asa dan mudah menyerah. Tidak merasa puas dan bahkan bisa menjadi orang yang pesimis.
Untuk itu maka manusia dituntut untuk selalu memiliki dan menjaga sifat-sifat tersebut diatas. Agar dalam menjalani kehidupan dan melakukan pekerjaan tetap menjadi orang yang selalu optimis dan berpikiran positif. Dengan begitu semua apa yang dicita-citakan oleh manusia akan terwujud dengan baik.
A.    Kerja keras
1)        Konsep kerja keras
Kerja berarti berusaha atau berjuang dengan keras berarti sungguh-sungguh. Bekerja keras adalah bekerja dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu cita-cita. Bekerja keras tidak mesti “banting tulang” dengan mengeluarkan tenaga secara fisik, akan tetapi sikap bekerja keras juga dapat dilakukan dengan berpikir sungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaannya. Kerja keras yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat. Firman Allah SWT yang artinya sebagai berikut:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash “ 77)
Dengan demikian, sikap kerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari rezeki, dan menjalankan tugas sesuai dengan profesi masing-masing.
Pentingnya bekerja keras ini tersirat dalam firman Allah surat al-Jumu’ah ayat 10 yang artinya:
 
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat at-Taubah/9 ayat 105 yang artinya:
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Ayat di atas mengajarkan bahwa kita tidak saja melakukan ibadah khusus, seperti shalat, tetapi juga bekerja untuk mencari apa yang telah dikaruniakan Allah di muka bumi ini. Kemudian pada surat at-Taubah di atas mengisyaratkan bahwa kita harus berusaha sesuai dengan kemampuan maksimal kita dan hal itu akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Orang yang beriman dilarang bersikap malas, berpangku tangan, dan menunggu keajaiban menghampirinya tanpa adanya usaha. Allah menciptakan alam beserta segala isinya diperuntukkan bagi manusia. Namun, untuk memperoleh manfaat dari alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras. Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk bekerja keras. Beliau menegaskan bahwa makanan yang paling baik adalah yang berasal dari hasil keringat sendiri. Sabdanya:
عَنِ اْلمَقْدَادِ بْنِ سَعْدِ يَكْرِبَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلَِ يَدَيْهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللهِ دَاوُدُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ (رواه البخارى(
Artinya: Tidak ada makanan yang lebih baik bagi seseorang melebihi makanan yang berasal dari buah tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil tangannya sendir.
Perintah untuk bekerja keras juga terdapat dalam firman Allah QS. Al-Insyiqoq ayat 6 yang artinya:
“Wahai manusia sesungguhnya kamu harus bekerja keras (secara sungguh-sungguh) menuju keredaan Tuhanmu”.
Jadi semua umat Islam harus bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk dalam beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal itu pula yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sejak kecil hingga akhir hayatnya. Misalnya ketika ia mengembala biri-biri serta berniaga hingga ke negeri Syam dengan penuh semangat dan jujur. Begitu pula para sahabat memberikan keteladanan bekerja keras, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan lainnya. Mereka memiliki semangat kerja keras yang tinggi baik dalam berusaha maupun berdakwah menegakkan agama Allah. Harta yang mereka peroleh dari usaha yang kerja keras mereka gunakan untuk menyantuni fakir miskin dan kepentingan agama Islam. Rasulullah SAW juga memberikan penghargaan bagi orang yang bekerja keras.
Suatu ketika Nabi bertemu dengan seorang sahabat, Sa'ad al-Anshari yang memperlihatkan tangannya yang melepuh karena kerja keras. Nabi bertanya, "mengapa tanganmu hitam, kasar dan melepuh?" Sa'ad menjawab, "tangan ini kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku." Nabi yang mulia berkata, "ini tangan yang dicintai Allah," seraya mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh itu. Bayangkanlah, Nabi yang tangannya selalu berebut untuk dicium oleh para sahabat, kini mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh. Agar semangat kerja keras selalu ada dalam diri, maka hendaknya kita beranggapan akan hidup selamanya.
Namun dalam hal ibadah khusus, seperti shalat, hendaknya kita beranggapan bahwa seolah-olah kita akan mati esok hari sehingga kita bisa beribadah dengan khusyu’. Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah SAW:
 اِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ اَبَدًا وَاعْمَلْ ِلآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
Artinya: “bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah engkau hidup selama-lamanya; dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok hari”. (H.R. Ibnu Asakir).
Semua manusia yang hidup di dunia ini mempunyai jasmani dan rohani yang keduanya saling membutuhkan antara satu dan lainnya. Kebutuhan jasmani berupa makanan, minum, pakaian, dan tempat tinggal. Sedangkan kebutuhan rohani berupa pengtahuan yang bermanfaat, dan nasihat yang sesuai dengan kebutuhan rohani. Semuanya itu dapat diraih apabila kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan memberikan rizqi kepada makhluk-Nya. Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (Q.S Ar-Ra’du: 11)
Rasulullah pernah bersabda “amal duniawi yang dilakukan oleh manusia untuk kepentingan hidupnya dan usaha yang dikerjakan untuk kebutuhan diri sendiri dan keluarga termasuk ibadah serta sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT”. Semua orang yang bekerja dapat menjadikan pekerjaan dan segala aktivitasnya sebagai ibadah asalkan mereka berpegang pada ketentuan berikut:
a.       Harus menyesuaikan semua pekerjaannya dengan aturan agama yang berlaku dalam ajaran Islam
b.      Sebelum melakukan pekerjaan hendaknya memulainya dengan niat yang suci dan hati yang tulus
c.       Setiap pekerjaan hendaklah dilakukan dengan baik dan benar.
2)   Hikmah Bekerja Keras
Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah dan manfaatnya, baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya. Di antara hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut:
1.        Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan.
2.        Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.
3.        Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.
4.        Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.
5.        Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.
6.        Mampu hidup layak.
7.        Sukses meraih cita-cita
8.        Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian dari ibadah.
 
3.    Membiasakan perilaku kerja keras
Untuk dapat memilki sikap kerja keras, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Selalu menyadari bahwa hasil yang diperoleh dari jerih payahnya sendiri lebih terpuji dan mulia daripada menerima pemberian orang lain.
2.      Islam memuji sikap kerja keras dan mencela meminta-minta (kecuali jika terpaksa).
3.      Memiliki semboyan tidak suka mempersulit orang lain dengan mengharapkan bantuannya. 
4.      Menyadari sepenuhnya bahwa memberi lebih mulia daripada meminta.[1]
B.  Tekun
1)   Konsep tentang Tekun
Tekun artinya berkeras hati, teguh pada pendirian, rajin, giat, sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam bekerja meskipun mengalami kesulitan, hambatan, dan rintangan. Sifat tekun ini diwujudkan dalam semangat yang berkesinambungan dan tidak kendur walaupun banyak rintangan yang menghadang. Sebagai seorang pelajar, harus tekun dalam belajar. Ketekunan itu bisa diwujudkan dalam bentuk belajar dengan sungguh-sungguh dan terus-menerus. contohnya belajar setiap malam, bukan belajar hanya ketika dekat waktu ujian. Begitu juga dalam beribadah, kita harus senantiasa berzikir kepada Allah baik dalam keadaan sempit maupun ketika lapang. Jika sifat tekun telah menjadi bagian diri kita, maka kita akan terampil dan mampuni dalam bidang yang kita tekuni. Sebagai seorang mukmin, kita harus menekuni bidang kita masing-masing. Hal ini tersirat dalam surat al-Isra’/17 ayat 84.
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلاً
Artinya: Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
Dengan demikian sifat tekun menjadi salah satu modal untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang sebagaimana yang dicita-citakan. Hal itu pula yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam mensyi’arkan agama Islam. Ia melakukan dakwah secara terus-menerus kepada keluarga dan masyarakat di sekitarnya agar mentauhidkan Allah SWT. Ia juga melakukan pembinaan yang kontiniu kepada sahabat-sahabatnya untuk mempelajari al-Qur’an dan siap berdakwah kepada orang-orang di sekitar mereka dengan cara yang santun dan baik. Dengan kerja keras dan ketekunan mereka, Islam telah berjaya di jazirah Arab ketika itu dan menyebar ke berbagai daerah tanpa adanya paksaan.
Semua manusia yang lahir di muka bumi pasti dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Tidak ada satu pun manusia ahir  di dunia ini dalam keadaan pandai atau pintar. Dengan bertambahnya usia dari hari ke hari, minggu dan tahun, akal dapat berfikir sebagaimana fungsinya yang telah diberikan Allah. Alla berfirman:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl: 78)
Sifat tekun ini dapat pula dilihat dari berbagai kisah orang-orang terdahulu yang shaleh lagi sukses dalam menjalani kehidupannya. Salah satu di antaranya adalah seorang ulama kenamaan yang bernama Ibnu Hajar. Awalnya dia adalah seorang anak yang merasa bodoh. Ia sulit menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Suatu ketika ia melihat batu kecil yang terletak di tepi sungai. Ia mengamati batu kecil itu berlobang/lekuk. Sementara air menetas dari atas dan jatuh tepat di lobang batu kecil tersebut. Ia pun sadar ternyata batu yang keras itu bisa berlobang hanya karena air yang secara terus menerus menetes, walaupun hanya setetes demi setetes. Kemudian, beliau berpikir, meskipun ia merasa bodoh, tetapi jika belajar dengan tekun, terus-menerus, niscaya akan menjadi pintar. Akhirnya ia belajar lebih tekun lagi sehingga ia menjadi ulama terkemuka. Karena ketekunannya dalam belajar terinspirasi dari batu kecil di tepi sungai itu, maka ia pun diberi nama Ibn Hajar, yang artinya “anak batu”.
Masih banyak kisah sukses yang dialami oleh orang-orang ternama akibat ketekunannya dalam meraih cita-cita. Oleh karena itu, sebagai seorang mukmin, tekunlah dalam berusaha baik untuk urusan duniawi terutama dalam urusan ukhrawi. Tanpa adanya usaha yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan, maka perubahan ke arah yang lebih baik akan sulit untuk diraih. Perhatikan dan pahamilah firman Allah di bawah ini:
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: ... Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...(Qs. Ar-Ra’du/13: 11)
2)   Hikmah Tekun
Di antara hikmah tekun adalah sebagai berikut:
  1. Menghasilkan apa yang diusahakan
  2. Selalu berusaha agar berhasil
  3. Melatih diri untuk siap menghadapi berbagai rintangan dan cobaan dalam kehidupan ini.
  4. Membentuk pribadi yang dinamis dan kreatif dalam berkarya.
  5. Bersyukur jika usahanya berhasil
  6. Memperoleh pahala karena bersikap tekun itu melaksanakan ajaran Islam
C.    Ulet
1)        Konsep tentang Ulet
Ulet berarti tahan uji, tidak mudah putus asa dan menyerah jika menemui rintangan dan hambatan yang disertai kemauan kerja keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita. Meskipun ia gagal dalam suatu urusan, tetapi ia tidak mengeluh, tidak bersedih, dan tidak pula berputus asa sehingga ia akan tetap berusaha dan mencoba lagi untuk mencapai yang diinginkannya. Baginya, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Mengenai berputus asa ini, Allah melarangnya dalam surat Az-Zumar/39 ayat 53:
 
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Jadi, orang yang ulet tidak akan pesimis dalam hidupnya. Ia selalu optimis dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Meskipun sikap ulet memerlukan sikap yang optimis, tidak boleh pula optimis yang berlebihan, sebab hal itu dapat menimbulkan kesombongan. Oleh karena itu, sikap ulet hendaknya diiringi dengan sifat tawakal kepada Allah SWT. Berhasil tidaknya usaha yang kita lakukan tidak terlepas dari kehendak dan kekuasaan Allah.
Perhatikan pula firman Allah berikut ini.
 فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya: Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Qs. Ali Imran/3: 159) Sikap ulet juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika bekerja pada Khadijah. Beliau tidak menghiraukan musim panas atau dingin. Dia pantang menyerah, tidak berputus asa, dan ulet dalam memperdagangkan dagangan majikannya ke berbagai tempat dan pasar. Tidak hanya di kota Mekkah, tetapi sampai ke luar Mekah, seperti Yaman, Madinah, Kufah dan Basrah.
Begitu pula dalam berdakwah. Meskipun ia dan para sahabat diteror oleh orang-orang kafir Quraisy, tetapi ia tidak pernah menyerah dan berputus asa untuk menyampaikan dakwah kepada mereka sehingga orang-orang yang menentangnya menjadi sahabat yang setia, seperti Umar bin Khattab, Khalid bin Salid, Abu Sufyan, dan sebagainya.
2)      Hikmah Ulet
Di antara hikmah ulet adalah:
  1. Memperoleh kesuksesan atas apa yang ia usahakan
  2. Optimis dalam bekerja
  3. Menumbuhkan semangat untuk selalu berusaha
  4. Tidak putus asa meskipun usahanya belum berhasil
  5. Mendapat pahala karena bersikap ulet melaksanakan ajaran Islam.
 D.    Teliti
1)      Konsep Tentang Teliti
Teliti adalah cermat atau seksama,[2] berhati-hati, penuh perhitungan dalam berpikir dan bertindak, serta tidak tergesa-gesa dan tidak ceroboh dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap ketelitian sangat dibutuhkan dalam mencapai hasil yang maksimal. Islam mengajarkan kepada setiap muslim untuk bersikap teliti dalam setiap pekerjaan. Allah tidak menyukai makhluknya yang bekerja dengan tergesa-gesa karena bisa menimbulkan kesalahan dan kegagalan dalam mencapai suatu tujuan. Allah SWT berfirman:
 خُلِقَ الْإِنسَانُ مِنْ عَجَلٍ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ
Artinya: Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab)-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera. (Qs. Al-Anbiya’/21: 37)
Oleh karena itu bekerjalah dengan hati-hati dan jauhilah bekerja yang tergesa-gesa. Rasulullah SAW bersabda:
 اَلْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ وَالتَّأَنِّيْ مِنَ اللهِ
Artinya: Tergesa-gesa itu berasal dari syetan dan berhati-hati dari Allah. (H.R. Tirmidzi).
Sifat teliti juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Misalnya ketika menyikapi perlakuan kasar orang-orang kafir Quraisy terhadap umat Islam yang ada di Mekah, sementara nabi telah hijrah ke Madinah. Ketika itu para sahabat meminta nabi agar segera berperang melawan kezaliman kafir Quraisy. Tetapi nabi tidak tergesa-gesa. Untuk beberapa saat ia menunggu petunjuk dan perintah dari Allah lalu ia bicarakan dengan para sahabatnya tentang strategi apa yang dilakukan.
Berkat ketelitian dan usaha keras dari nabi dan para sahabat, perang Badar yang tidak seimbang itu (313 orang tentara Islam melawan 1000 tentara kafir Quraisy) akhirnya dimenangkan umat Islam. Dengan demikian, berupayalah dengan kerja keras, tekun, ulet, dan teliti sehingga hasil yang kita peroleh mengalami peningkatan dan akan lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Pahami dan perhatikanlah sabda Rasulullah SAW berikut ini:
 مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ (رواه الحاكم(
Artinya: Barangsiapa amal usahanya lebih baik dari hari kemarin maka orang itu termasuk yang beruntung; jika amal usahanya sama dengan yang kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi; dan jika amal usahanya lebih buruk dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang terlaknat. (H.R. al-Hakim).
2)      Hikmah Teliti
Di antara hikmah sikap teliti adalah sebagai berikut:
  1. Bekerja penuh dengan keyakinan
  2. Memperoleh hasil yang memuaskan
  3. Menghindari kesalahan dan kekeliriun dalam melakukan pekerjaan
  4. Hasil usaha dapat dipertanggungjawabkan secara profesional
  5. Memudahkan untuk memperoleh kesuksesan
  6. Terhindar dari penyeselan akibat dari kegagalan yang disebabkan ketergesa-gesaan

30 Fakta Menarik Tentang Harimau

Harimau adalah lambang kejantanan dan sering kali disebut-sebut sebagai raja hutan, yang sedikit ironis memang secara Harimau tidak tinggal di hutan. Predikat ini sebenarnya tidak berarti Harimau merajai hutan belantara, tapi hanya sebagai gelar dan lambang kebesarannya sebagai predator di puncak rantai makanan.
Dari sekian banyak predator yang ditakuti di alam bebas, Harimau ini adalah predator dari bangsa kucing yang paling ditakuti. Keganasan Harimau ditandai dengan kesuksesannya untuk bertahan hidup di alam liar selama ratusan tahun lamanya. Ingin tahu kelebihan-kelebihan dan fakta-fakta menarik tentang si raja hutan ini? Berikut fakta menarik tentang Harimau.
1. Harimau adalah predator berpupil bulat. Ini tidak sama dengan kebanyakan predator lain di bangsa kucing dengan pupil mata yang memanjang seperti garis. Ini adalah salah satu kunci kesuksesan Harimau, karena ia bukan predator noktural yang hanya bisa berburu pada malam hari. Harimau dapat berburu pagi, siang, ataupun sore, kapan saja ‘beliau’ sedang mood.
2. Mata Harimau tidak sebaik penglihatan kucing pada malam hari. Tapi penglihatan Harimau sudah 6 kali jauh lebih baik daripada penglihatan manusia.
3. Harimau pada umumnya memiliki mata dengan warna kuning. Warna mata ini berbeda pada Harimau dengna bulu putih, karena warna mata Harimau ini diselaraskan oleh gen bulu putihnya. Sekali lagi, ini masalah gen, dan bukan berarti Harimau putih adalah Harimau jadi-jadian.
4. Bayi Harimau yang baru berumur 1 bulan sangat rentan akan serangan predator lain. Ini terutama karena bayi Harimau yang baru berumur 1 Minggu masih buta.
5. Harimau memiliki persepsi warna yang sama dengan mata manusia. Artinya, Harimau tidak buta warna dan dapat mengenali warna yang juga dikenali oleh mata manusia.
6. Air adalah salah satu teman bermain yang disukai oleh Harimau ketika masih kecil dan beranjak dewasa. Ini membuat Harimau menjadi salah satu predator perenang yang mahir. Ini memang tidak membuat mereka menjadi predator amphibi, namun mereka mempunyai kekuatan yang cukup untuk berenang sejauh puluhan kilometer demi memburu mangsanya.
7. Harimau memang bukan predator dari bangsa kucing yang memegang predikat pelari tercepat di daratan. Tapi kecepatan lari yang dapat ditempuh oleh Harimau bisa mencapai 60 kilometer per jam. Ini sudah dapat digolongkan sangat cepat bila dibandingkan dengan berat badannya yang hampi mencapai ratusan kilogram.
8. Kucing terkenal sebagai bangsa hewan yang dapat melompat tinggi dan jauh. Walaupun Harimau adalah biantang terberat dalam bangsa kucing, ini tidak membuat mereka kalah dalam soal lompatan. Harimau dewasa dapat melompat sejauh 6 meter, dan dapat meraih benda yang digantung setinggi 5 meter di atas permukaan tanah dengan lompatannya.
9. Harimau juga memiliki cara yang unik untuk menarik mangsanya mendekat. Menurut hasil penelitian Animal Planet, Harimau dapat menirukan suara panggilan beberapa mangsanya, agar mangsanya dapat terkecoh dan mendekat secara sukarela.
foto harimau oleh segiempat
10. Harimau membunuh dengan cara menancapkan taringnya yang panjang dan besar ke leher mangsanya. Mereka akan terus mencekik mangsanya hingga mati kehabisan darah. Biasanya cekikan ini dilakukan hingga beberapa detik lamanya. Jika mangsanya dapat bertahan sedikit lebih lama, Harimau tetap membawa mangsanya kesana-kemari hingga akhirnya mati kehabisan darah.
11. Harimau adalah predator yang memiliki senjata yang lengkap, baik itu untuk menyerang ataupun digunakan untuk pertahanan. Senjata ini termasuk cakarnya yang besar. Cakar Harimau dapat meremukkan tengkorak Gorilla hanya dalam sekali pukul saja.
12. Memori Harimau memang tidak sekuat memori Gajah. Tapi layaknya kebanyakan kucing-kucing lain, Harimau juga memiliki memori yang kuat. Memori jangka pendeknya jauh lebih kuat ketimbang memori jangka pendek yang dimiliki oleh manusia bahkan dengan IQ tertinggi sekalipun.
13. Harimau memang tidak secerdas simpanse, tapi Harimau adalah salah satu predator di dunia dengan otak berukuran paling besar. Berat otak Harimau dapat mencapai 320 gram, dan satu-satunya predator dengan otak lebih besar adalah beruang kutub. Ukuran otak Harimau ini sama dengan ukuran otak simpanse pada umumnya.
14. Harimau cukup cerdas untuk dapat mempelajari kekurangan dan kelebihan lawan-lawannya saat sedang dalam pertarungan. Pada umumnya, Harimau membunuh dengan cara mencekik lawannya dengan gigitan pada leher. Tapi khususnya pada beberapa lawan, seperti buaya misalnya, Harimau dapat mengetahui bahwa metode membunuh yang sama tidak dapat berhasil karena buaya memiliki kulit leher yang keras. Dalam pertarungan dengan buaya Harimau cukup pintar untuk membalikkan badan buaya dan menyerang bagian perutnya, yang mana adalah bagian terlunak dari tubuh buaya.
15. Air liur Harimau bekerja seperti layaknya obat antiseptik pada manusia. Luka-luka pada Harimau dapat disterilkan hanya dengan menjilatnya saja.
17. Auman Harimau bukanlah sesuatu yang dapat sering didengar. Karena Harimau hanya mengaum saat berkomunikasi dengan Harimau lainnya, baik itu dari dalam kelompoknya sendiri ataupun lawan-lawannya.
18. Harimau jantan yang memimpin sebuah kelompok Harimau sangat tegas dalam persoalan batas teritori kelompok mereka. Seekor Harimau menandai batas teritorinya dengan cara mencakar ataupun mengencingi batang pohon. Tanda cakar dan aroma kecing Harimau ini sudah cukup untuk menginformasikan batas teritori mereka dengan tegas kepada Harimau-Harimau jantan lain.
19. Aroma urin Harimau jantan yang dicium oleh Harimau lain tidak hanya menandakan batas teritori. Dengan bau urin tersebut Harimau lain dapat mendeteksi umur, jenis kelamin dan kondisi kesehatan reproduksi Harimau tersebut.
20. Harimau dengan jenis kelamin jantan umumnya memiliki daerah kekuasaan yang lebih luas ketimbang Harimau berjenis kelamin betina. Tapi teritori-teritori ini memiliki batas yang tegas, dan tidak ada 2 Harimau yang menguasai satu teritori yang sama. Perebutan teritori antara 2 Harimau tentunya diselesaikan dengan pertarungan hidup mati.
foto seekor harimau oleh segiempat
21. Harimau jantan yang umumnya menjadi pemimpin dalam kelompok Harimau adalah sosok pengayom yang baik. Tidak seperti Singa, Harimau jantan pemimpin kelompok selalu mendahulukan betina-betina dan anak-anak Harimau untuk menyantap mangsa-mangsa terlebih dahulu.
22. Masa subur Harimau betina tergolong sangat pendek untuk sebuah spesies predator yang sangat sukses bertahan hidup. Masa suburnya hanya sekitar 5-6 hari dalam satu tahun. Pada masa inilah terjadi perkawinan. Harimau betina hanya mengandung selama 3 bulan sebelum akhirnya melahirkan. Sekali melahirkan, Harimau betina dapat melahirkan hingga 3 ekor bayi Harimau.
23. Bagi predator bertubuh bongsor, Harimau tidak selalu sukses di setiap perburuannya. Jika dibandingkan, mungkin hanya ada satu dari sepuluh perburuan yang dapat membuahkan hasil bagi Harimau. Tapi Harimau sendiri dapat bertahan hidup selama berhari-hari tanpa makanan.
24. Jika dibandingkan dengan kebanyakan predator lain, kebutuhan makan Harimau tergolong sangat besar dan berbanding lurus dengan ukuran tubuh mereka. Harimau hanya dapat menahan lapar selama 2 minggu. Pada minggu ke-3 tanpa makanan, Harimau sudah terancam kematian.
25. Harimau adalah predator yang menyergap mangsa secara berkelompok. Tapi ada kalanya Harimau berburu sendiri-sendiri. Harimau baru akan menyergap mangsanya dengan kerja sama saat dibutuhkan makanan besar untuk kelompok, atau saat mangsa yang ditarget memiliki bobot badan yang jauh lebih besar dari mereka.
26. Singa jantan dan Harimau betina dapat dikawin silangkan. Hasil keturunan mereka disebut Ligers, dan memiliki ukuran yang besar. Bahkan rekor kucing terbesar di dunia dipecahkan oleh seekor Liger yang bernama Hercules yang berukuran 2 kali ukuran manusia dewasa.
27. Harimau adalah yang binatang dengan ukuran terbesar dari bangsa kucing sendiri. Harimau Siberia dapat tumbuh hingga sepanjang 3,5 meter yang bobot badannya dapat mencapai 300 kilogram.
29. Garis yang terdapat pada tubuh Harimau tidak pernah identik satu sama lainnya. Garis-garis ini adalah tanda pengenal untuk masing-masing Harimau, karena polanya unik layaknya sidik jari pada manusia.
30. Harimau memang sukses dapat bertahan pada puncak rantai makanan. Tapi karena adanya faktor-faktor campur tangan manusia membuat Harimau kehilangan banyak populasi dan sub-spesiesnya. Diperkirakan 3 sub-spesies Harimau sudah punah sementara kini hanya ada 6 sub-spesies yang masih dapat ditemukan di dunia. Walaupun Harimau dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama (hingga 25 tahun) di alam liar, tapi angka populasinya terus berkurang dari tahun ke tahun. Saat ini diperkirakan hanya ada 3.500 ekor Harimau yang masih hidup di alam liar.
foto kawanan harimau oleh segiempat

dasa darma tadjimalela

PANCA DARMA
Kalau R. Djdjat Koesoemahdinata lebih banyak mengajarkan ilmu gerak, maka penggatinya R. Iyan Koesoemahdinata lebih menitik beratkan pembinaan mental spiritual, sehingga lengkaplah Perguruan Silat Tadjimalela ini menjadi perguruan silat yang tidak hanya mengajarkan ilmu gerak saja (olah raga, belaraga,seni budaya), melainkan juga mental spiritual.
panca darma abah iyan-hal 2
Untuk menghindari terjadinya pengkultusan nama Tadjimalela, maka R. Iyan Koesoemahdinata menjabarkannya dalam PANCA DARMA, yang  merupakan falsafah bagi segenap anggota Perguruan Silat Tadjimalela sebagai berikut :
PANCA DARMA TADJIMALELA :
TA Taklukan nafsu jahat dalam diri
DJI Djiwa murni pangkal keluhuran budi
MA Mantapkan rasa penyerahan diri terhadap Tuhan
LE Lekatkan keberanian ditaraf kebenaran
LA Lapangkan rasa kerendahan hati dimata kesombongan
Gb : Abah Iyan
Bagi kebanyakan murid, pengajaran hanya sampai pada tingkatan olah raga, bela raga dan seni budaya. Sedangkan inti kedalaman pengajaran Tadjimalela tidak diberikan sembarangan pada tiap murid. Karena pemahaman Panca Darma bukan seperti pemahaman silat-silat yang lain. Bukan dengan ilmu kekebalan dsb.Ini berhubungan dengan kesadaran jiwa yang tercukupi, yang matang untuk masuk ke alam diri. Sehingga tidak semua murid sanggup masuk sampai pengajaran inti (spiritual) Tadjimalela.
Pesan luhur yang diberikan Abah Iyan pada para penerusnya adalah untuk bakti, menghormati orang tua. Karena itu dasar bagi orang melangkah di bumi.

lambang tadjimalela

Prinsip Tadjimalela :
«  Batur Usik Urang Anggeus « = « Orang lain bergerak kita selesai «
«  Maju terus pantang mundur« = « Cicing (diam) celaka. Mundur Neraka «
LAMBANG TADJIMALELA
  1. Gagak (Gagah & Galak)
Digambarkan burung Gagak siaga dalam lingkaran membentuk segi 5. Ini merupakan gerakan khas Tadjimalela
  1. Dari Gagak menuju ke Maung (Manusia Unggul-Manusia Luhung)
Manusia yang ngeluh kanu Agung. Maksudnya tidak menyalahkan luar diri, namun senantiasa masuk ke dalam diri dan menghadapi secara ksatria semua hal yang dihadapi.
maung-manusia luhung-hal 2akhir
Arti Gagak Secara Detil :
Burung Gagak
• Diambil dari salah satu jurus Tadjimalela.
• Memiliki sifat lincah dengan indra penciuman yang tajam.
• Secara psikologis memiliki kharisma magis.
• Warna hitam ( dalam bhs.sunda hideung ) memiliki arti inisiatif.
lambang
Bentuk segi lima
• Falsafah perguruan yaitu Panca Darma.
Lingkaran Dalam Berwarna Oranye
• Melambangkan semangat menjunjung tinggi kebenaran.
• Gambar hati yang terang benderang bagaikan bulan purnama.
Warna Biru
• Setiap gerak langkah senantiasa memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lingkaran Luar
• Melambangkan angka nol (tidak ada) atau tidak adanya pengakuan
• Sikap pasrah/berserah diri
Warna Emas
• Prilaku Panca Darma akan melahirkan manusia yang tak ternilai harganya.

Minggu, 16 Februari 2014

TUGAS PAI


Doa Sebelum Tidur dan Doa Sesudah Bangun Tidur

Sebelum Tidur Membaca Doa :
بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ
bismikallahumma ahya wa amutu
Artinya :
Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati

Sesudah Bangun Tidur Membaca Doa :
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur
Artinya :
Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit

Keterangan :
Doa ini berdasarkan hadits nabi yang saya ambil dari Riadust Shalihin :
عَنْ حُذَيْفَةَ وَأَبِىذَرٍّ رَضِىَاللّهُعَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَاأَوَى إِلىَ فِرَاشِهِ قَالَ :  بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ ، وَإِذَااسْتَيْقَظَ قَالَ : اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ . رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ
Artinya :
Hudzaifah r.a. dan Abu Dzarr keduanya berkata : Adalah Rasulullah saw. jika akan tidur membaca : bismikallahumma ahya wa amutu (Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati), dan apabila bangun tidur membaca ; alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur (Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit). (Bukhari)


Perintah Wudhu Setelah Tidur

Hadits Nasai 437

أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ الزُّهْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنْ اللَّيْلِ فَلَا يُدْخِلْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يُفْرِغَ عَلَيْهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, janganlah memasukkan tangannya ke dalam bejana air hingga [HR. Nasai No.437].

Hadits Nasai 438

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ فَصَلَّى ثُمَّ اضْطَجَعَ وَرَقَدَ فَجَاءَهُ الْمُؤَذِّنُ فَصَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ مُخْتَصَرٌ
Aku pernah shalat pada suatu malam bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam aku berdiri di samping kirinya, lalu beliau memindahkanku ke [HR. Nasai No.438].

Hadits Nasai 439

أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الطُّفَاوِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلْيَنْصَرِفْ وَلْيَرْقُدْ
Apabila salah seorang dari kalian mengantuk dalam (Shalatnya), hendaklah ia menghentikan shalat & tidur [HR. Nasai No.439].